Hei, bulan!
Bahagiakah kau?
Mengapa diam saja? Padahal sudah banyak teman yang
mengelilingimu.
Langit yang menghitamkan diri demi memperlihatkan
terangmu, bintang yang berusaha menghiburmu dengan beribu pasukannya,
jangkrik-jangkrik pun tak kalah membuat suasana romantis dengan suara merdunya.
Terlebih lagi sang angin merangkulmu dengan sepoinya..
Kurang apa lagi malam ini, bulan?
Bukankah semua sudah berpihak padamu?
Langit hitam, bintang, jangkrik, angin, sudah terlalu
banyak pengagummu malam ini.
Sejenak aku berpikir, mungkinkah kau butuh matahari? Meskipun kau menyinari
tapi kau juga butuh disinari. Ah tapi itu tak mungkin.
Seberapapun
kalian saling mencinta, tak akan bisa bersama. Tempatmu di malam hari, dan
mataharimu di siang hari. Jangan bermimpi bulan, matahari tak boleh
mendatangimu. Mungkin sekali dalam beberapa ratus tahun kau akan bertemu
dengannya, dan saat itu sapalah dia. Meskipun sebentar, tapi kurasa itu cukup
untukmu bertegur sapa dan salig menanyakan kabar.
Jangan
bersedih, terkadang kau juga bisa menemuinya ketika siang hari, meskipun juga
membutuhkan waktu yang sangat lama. Namun aku percaya kalian takkan dapat
tergantikan, kalianlah raja dan ratu pada waktu kalian bersinar. Tak ada yang
dapat mengalahkan sinarmu, bulan.
No comments:
Post a Comment