Monday, December 14, 2015

Laguna Pantai Glagah Indah Kulon Progo Jogjakarta (Di balik kokohnya Pantai pemecah ombak Glagah Indah )

Pantai Glagah?? atau Glagah Indah?? pasti sudah tahu. tapi ini Laguna Pantai Glagah Indah yang terletak agak 'ndelik' dari sisi pantai tersebut. begini pemandangan di sana
Rute untuk menuju Laguna ini cukup mudah, namun juga harus teliti hehe..
dari TPR masuk pantai glagah jangan langsung parkir di parkiran pertama,jalan terus sampai parkiran ke.... ke berapa ya saya lupa, tapi intinya parkiran yang kalo gak salah ke empat, nahh disana sudah terlihat hanya ada beberapa pengunjung yang tengah asyik makan-makan dibawah pohon cemara dan juga berada di tepi air atau danau. sampailahh, dan silahkan berkeliling ditemani hijaunya rumput dan birunya air laguna.



 
Harga Tiket Masuk (HTM) : 3rb/ orang untuk pantainya. parkir motor 2rb/ motor

Candi di atas Bukit ( Candi Selogriyo ) Windusari Magelang Jawa Tengah



Candi Selogriyo

Sebuah peninggalan dari jaman dahulu yang sebenarnya saya sendiri tidak tahu ini peninggalan dari masa Hindu atau Budha. Tapi terlepas dari itu Candi ini memiliki tingkat keunikan yang lebih dibandingkan dengan candi-candi yang berada di Jawa Tengah lainnya.
Pertama, candi ini terletak di atas bukit sehingga selain kita dapat menikmati candi, kita pun bisa menikmati pemandangan alamnya yang sejuk dan jauh dari hiruk pikuk (LOL) keramaian kota :D.

Kedua, perjalanan mencapai tempat ini sangat memerlukan perjuangan dan kehati-hatian sehingga ketika kita sampai di tempat ini kita akan merasa lega dan puas dapat melewati setiap rintangan yang ada. Dari jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok, belum lagi dari Desa menuju candi yang hanya ada jalan setapak meskipun dapat dilewati kendaraan roda dua. Namun ketika kita berpapasan dengan pengendara lain, jantung kita terasa mau copot. Pelan pelan dan pelannnn….. tak hanya sampai disitu perjuangan kita akan diuji lagi dengan menaiki tangga-tangga menuju candi yang ternyata cukup menguras tenaga, hehe cukuplah untuk program diet salah satu teman saya :D :D haha

Ketiga, ketiga apa ya??? Mungkin keunikan bagi saya adalah candinya diberi tali. Hahaha konyol tapi menurutku ini satu-satunya candi yang pernah saya lihat yang diberi lilitan tali entah dengan tujuan agar candi itu tak roboh atau mungkin sebagai penghalang agar pengunjung tak dapat masuk kedalamnya. Hihi

Begitulah secuil keunikan Candi Selogriyo ini.
Nah rute menuju candi Selogriyo adalah sebagai berikut:
ambil arah Magelang, ikuti petunjuk menuju Bandongan, sampai akhirnya kalian menemukan pasar  Bandongan. Nah dari situ ambil arah menuju kecamatan Windusari. Ikuti jalan itu terus sampai akhirnya di sebelah kiri aka nada papan petunjuk menuju Candi Selogriyo. Dari situ jalanlah pelan-pelan karena banyak warga dan anak-anak yang lalu lalang jalannya pun cukup sempit, masih saja terus sampai akhirnya menemukan TPR masuk Candi Selogriyo. Dari sana masih sekitar 10 menit karena jalanan sangat sempit dan hanya bisa dilewati satu motor saja. Sampai….


Kalau masih bingung bisa Tanya ke warga dengan alamat lengkap : Dusun Campurejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang..

HTM atau harga tiket masuk candi ini sebesar3rb/ orang. parkir 2rb/  motor.

Wednesday, November 25, 2015

Dolan Ndeso Rumah Apung Boro Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta

Halo cuy..
ada yang pengen outbound??
atau sekedar melepas penat dengan pemandangan ala ndeso???
ini dia tempatnya, Dolan Ndeso yang terletak di Boro Kalibawang Kulon Progo. kalau orang-orang sini biasa menyebutnya rumah apung. kenapa disebut begitu??? karena ada rumah apung di dalamnya... hehe







Tempat ini memang biasa digunakan untuk outbound. Tapi di sini juga tidak melarang adanya pengunjung yang hanya sekedar ingin melihat-lihat atau berfoto ria di sekitaran rumah apung. Atau bisa jadi bagi pengunjung yang ingin mencoba arena outbound yang disediakan.
Baiklah langsung saja saya beri rute menuju tempat ini barangkali kalian ada yang berminat.
Dari arah Muntilan/Magelang/Borobudur : ambillah arah menuju Kulon Progo yang melewati jalur Kalibawang. Nah dari Kalibawang lurus saja terus sampai bertemu dengan pertigaan yang cukup besar dengan arah kanan menuju Dolan Deso atau Boro atau RSUD Boro. Ambil arah tersebut lalu ikuti jalanan yang dikelilingi sawah-sawah di kiri kanannya, lurus saja terus sampai bertemu pertigaan ambil kiri dan kemudian ada jembatan kecil ambil kanan. Nahh sampaiiii…
Dari arah Yogya/Godean/Wates : Ambil arah menuju Kalibawang (termasuk jalur alternative menuju Magelang), lurus saja terus sampai bertemu dengan perempatan Dekso yang ada Lampu lalu lintas (ingat ada lampu lalu lintas), masih lurus menuju arah Kalibawang, nah pertigaan pertama setelah Perempatan Dekso ambil arah Kiri, dari sana ikuti jalur tersebut yang dikelilingi sawah-sawah di kiri kanannya, lurus saja terus sampai bertemu pertigaan ambil kiri dan kemudian ada jembatan kecil ambil kanan. Nahh sampaiiii…
HTM:
Masuk : survey atau reservasi => Gratis
Masuk : Wisata => 5rb per orang
Parkir => Gratis
Wahana/arena outbound => Rata2 10-15rb per orang

Monday, November 16, 2015

Hai Cerita Lamaku :)




Hai cerita lama?

Bagaimana kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja.
Bagaimana keadaan harimu?
Ah tentu saja bahagia dan sempurna seperti biasa. Berbeda jauh denganku.
Hmph, tak apa aku hanya ingin menyampaikan sesuatu hari ini karena mumpung hari ini aku mengingatnya, lagi.  Mungkin sesuatu ini tak ingin kau ketahui namun asli ini adalah keinginanku yang tulus.
Aku sudah lelah berlari. Bukan hanya pada satu arah, namun ke berbagai arah yang pasti bukan menuju arahmu. Tapi semua hasilnya sama saja. Aku masih saja tak mampu mencapai arah-arah itu. Arahku masih saja tertuju padamu. Sejauh apapun aku berlari, sekeras apapun aku mencoba, tetap saja kamu adalah arahku yang tak pernah mampu kutuju.
Tulisan ini bukan tentang aku yang ingin menggapai arahmu dengan tujuanku. Bukan. Justru aku hanya sekedar ingin memberitahumu betapa bodohnya diriku dengan sikap keras kepalaku yang masih saja angkuh dan menutup mata pada hal lain selainmu.
Sungguh aku tak mengharapkan hal lain padamu kecuali dapat menjadi tempatmu mencurahkan segala keluh kesahmu, eperti dulu. Aku juga tak ingin kamu dan aku menjadi ‘kita’. Cukup hanya dengan saling bertegur sapa dan menjadi biasa itu sudah lebih dari cukup.
Aku hanya ingin selalu mengawasi kebahagiaanmu agar kamu selalu bahagia. Aku pun tak ingin mengganggu kebahagiaanmu bersama gadismu. Melihatmu bahagia dan menceritakannya padaku itu sangat sangat sangat membantuku menjalani hariku. Kamu pasti bertanya-tanya apa maksudku? Maksudku ya hanya satu, aku rindu tawamu, candamu, senyummu, sifat diammu, caramu bercerita, caramu menatapku.
Ah ya aku pernah mengatakannya bukan? Bahwa senyum dan tawamu adalah kata lain dari sebuah rasa sayang. Maaf aku masih saja merindukan senyum dan tawamu. Entah mengapa dari sekian banyak hal yang kita lalui senyum dan tawamulah hal yang paling aku rindukan. Namun jangan khawatir, aku tak ada niat sedikitpun menantimu kembali atau berharap kau menoleh ke arahku. Aku hanya sedang membuka catatan lama yang usang dan penuh debu. Karena dengan begitu mungkin semua perasaan ini akan hilang dengan sendirinya.
Kau cukup tenang dan kembalilah seperti dulu, tetap menyapaku, bercerita padaku tentang harimu, anggap semua tak ada yang berubah. Aku pun begitu. Dan ingat, aku tak pernah sedikitpun mengahrapkan kata ‘kita’ dari aku dan kamu. Sungguhh… aku benar-benar tulus ingin menjadi temanmu.
Soal hati dan perasaan ini biarlah takdir yang membimbingnya menjadi biasa dan baik-baik saja.

Masih tentang Gadis Itu



Ini adalah tahun keempat dalam pertahanan gadis itu menghadapi penantian. Gadis itu tak lebih dari seorang gadis bodoh yang menggunakan separuh waktunya untuk menunggu seseorang yang telah berstatus kekasih orang.

Hmph.. c i n t a
Lima huruf mengenaskan yang penuh dengan makna bagi gadis itu. Berawal dari kebaikanmu yang selalu tertuju untuk gadis itu. Kata-katamu yang selalu menyejukkan hati gadis itu. Kau bilang tak ada alasan kau menyukai gadis itu. Cukup karena gadis itu ya gadis itu bukan yang lain. Kata-kata yang selalu membuat gadis melejit bagai meteor di langit mendung.  Tapi nyatanya? Kau ambil kembali semua kata-kata indah dari mulutmu yang semat kau ucap untuk gadis itu. Setampan model yang berfoto mesra dan bahagia bersama gadis lain yang entah gadis itu tak tau namanya. itukah yang kau sebut cinta? Jika iya mengapa kau hujankan kata-kata indah pula untuknya dan mewarnai hari-harinya?

Ah ya.. h u j a n
Satu kata yang menurutnya dapat menusuk hati sekaligus membangkitkan semua memori.  Semua jejaknya tak dapat ku buang begitu saja. Gadis itu tak pernah bisa melupakan hari itu. Saat kau menjemputnya di tengah gerimis bahkan hujan. Saat kau memberikan senyum tulusmu meskipun sebenarnya kau menggigil. Saat kau menunggunya datang meskipun tanpa sepengetahuan gadis itu dan untunglah gadis itu tetap datang. Saat kalian sama-sama membiarkan diri berperang melawan derasnya hujan hanya untuk bertegur sapa. Terlalu dalam dan gadis itu masih selalu ingat detail demi detail cerita yang pernah terjadi di antara kalian melalui hujan. Bagaimana gadis itu, kau, dan persahabatan yang berakhir dalam kesaksian hujan.

Apa kau tak penasaran apa yang terjadi pada gadis itu ketika kau sedang berbahagia dengan gadismu?
Aku beri satu jawaban. Pada awalnya gadis itu menyerah dan berhenti seketika. Menjalani hari-harinya tanpa sosokmu dan berusaha membuat segalanya baik-baik saja. Namun hari demi hari begitu sulit. Gadis itu gagal. Kau masih saja muncul di kepalanya. Caramu tersenyum yang sehangat mentari, tawamu yang seringkali karena menertawakannya yang sering malu-malu bahkan kerap kali salah tingkah di hadapanmu, dan terlebih lagi caramu menyapanya yang tak ada duanya.
Dalam hatinya, jauh dalam hatinya gadis itu juga ingin sepertimu. Bahagia dengan seseorang yang mencintainya. Mencari seutas hati yang dapat terhubung dengan hatinya. Namun apa daya mungkin takdir belum mempertemukannya. akan kubiarkan seutas tali padamu yang tertinggal di hatinya hingga akhirnya nanti menghilang dan dapat menemukan hati lain untuk dapat saling terhubung.